Hewan Khas Pulau Sulawesi– Pulau Sulawesi menjadi tempat bagi banyak hewan yang khas atau endemik. Ada banyak hewan khas pulau Sulawesi, mulai dari burung, primata, hingga mamalia.
Hewan-hewan khas pulau Sulawesi merupakan hewan endemik yang tidak bisa ditemukan selain di habitat aslinya. Mayoritas hewan di Sulawesi pun sudah masuk dalam kategori punah.
1. Anoa
Anoa merupakan hewan endemik pulau Sulawesi yang memiliki dua macam spesies, yaitu anoa dataran rendah dan anoa pegunungan.
Anoa termasuk ke dalam hewan yang hampir punah. Mengapa anoa terancam punah? karena kebiasaan masyarakat sekitar yang berburu anoa untuk dikonsumsi hingga diambil bagian kulit dan tanduknya.
Hewan langka ini hidup di dalam hutan sehingga anoa tidak bisa menjadi hewan ternak meski memiliki kesamaan dengan hewan kerbau.
2. Burung Maleo
Burung Maleo adalah hewan endemik Sulawesi. Burung Maleo yang memiliki nama ilmiah Macrocephalon maleo memiliki panjang sekitar 55 cm.
Statusnya yang terancam punah membuat burung ini dilestarikan di Bone Bolango. Wisatawan bisa berkunjung ke sini untuk melihat hewan cantik ini.
3. Tarsius
Tarsius merupakan hewan khas Sulawesi yang masuk dalam kategori primata terkecil di dunia. Bentuk wajahnya unik dan lucu dengan matanya yang besar dan telinganya lebar, mirip sebuah topeng.
Hewan ini termasuk binatang yang dilindungi oleh undang-undang. Status konservasinya sendiri menurut organisasi konservasi alam internasional (IUCN) termasuk vulnerable alias rentan untuk punah.
Di Sulawesi ada beragam jenis tarsius, di antaranya adalah yang tinggal di Tangkoko, Sulawesi Utara yakni Tarsius tarsier. Makhluk nokturnal dengan ukuran tubuh hanya sepanjang 10 cm ini bisa ditemui di Taman Nasional Tangkoko, Bitung, sekitar 2 jam perjalanan dari Manado.
4. Monyet Hitam atau Yaki
Hewan khas pulau Sulawesi lainnya masih tergolong primata, yakni Yaki. Hewan ini tergolong sebagai bangsa kera dengan warna rambut hitam pekat di sekujur badan. Meski warna badannya hitam pekat, namun pantat hewan ini berwarna merah.
Sayangnya, status konservasi hewan ini masuk ke dalam golongan terancam punah akibat perburuan. Konon, masyarakat setempat gemar berburu Yaki untuk dikonsumsi dagingnya.
5. Burung Serak
Burung Serak merupakan hewan Sulawesi yang begitu khas. Burung ini endemik di Sulawesi dan tidak bisa ditemukan di pulau lain di Indonesia.
Serak Sulawesi yang masuk dalam keluarga burung hantu ini memiliki nama ilmiah Tyto rosenbergii. Ukuran burung ini cukup besar, mencapai 43-46 cm. Cirinya memiliki lempeng wajah yang putih agak gelap, dengan tepi muka berwarna gelap.
Status konservasinya belum begitu terancam, alias masih banyak ditemukan dengan mudah di alam, seperti di Taman Nasional Tangkoko, Bitung.
6. Kuskus Kerdil
Kuskus merupakan spesies khas yang hidup di kawasan Indonesia Timur, termasuk di Sulawesi. Kuskus kerdil memiliki nama ilmiah Strigocuscus celebensis. Hewan ini merupakan endemik di Sulawesi Utara dan tidak bisa ditemukan di belahan bumi manapun.
Hewan marsupial alias memiliki kantung di bagian depan tubuhnya ini dikenal dengan hewan yang lucu. Ukurannya pun mini, hanya sekitar 29-38 cm saja.
Status konservasi hewan ini rentan untuk punah. Hal itu diakibatkan oleh maraknya perburuan dan menyusutnya luasan hutan yang menjadi hewan berkantung ini.
7. Burung Srigunting Jambul Rambut
Hewan khas pulau Sulawesi selanjutnya adalah Burung Srigunting Jambul Rambut. Namanya menjadi ciri utama burung ini, yaitu adanya jambul berupa bulu-bulu seperti rambut yang panjang di mahkotanya.
Burung ini banyak tersebar di sepanjang semenanjung Malaysia hingga ke Sulawesi, namun khusus di Sulawesi ada ciri pembedanya yaitu memiliki iris mata berwarna putih.
Burung yang memiliki nama ilmiah Dicrurus hottentotus ini masih bisa ditemukan dengan mudah di Sulawesi Utara dan statusnya belum terancam punah.