Hewan langkah di Pulau Kalimantan yang Terancam Punah– Selain merupakan pulau paling besar urutan ke-3 di dunia, Kalimantan juga merupakan pulau di Indonesia yang mempunyai hutan lebat dengan beragam satwa langka.
Saat ini satwa-satwa langka tersebut terancam punah karena banyaknya kegiatan penebangan pohon, perburuan liar, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah 7 hewan langka di Pulau Kalimantan yang sudah terancam punah:
1. Orang Utan Kalimantan (Pongo pygmaeus)
Orang Utan Kalimantan atau Pongo pygmaeus merupakan spesies asli Pulau Kalimantan yang bisa hidup selama 35 sampai 60 tahun.
Orang Utan ini mempunyai rambut panjang dan kusut warna merah kecokelatan gelap dengan warna wajahnya bisa merah muda¸merah, dan hitam.
Satwa ini berat badannya bisa mencapai 30 sampai 90 kg dengan tinggi mulai dari 1 sampai 1,5 meter.
Pongo pygmaeus sudah mulai terancam punah karena kehilangan habitatnya, kebakaran hutan, pembalakan liar, dan perdagangan untuk dijadikan satwa peliharaan.
2. Lutung Merah (Presbytis rubicunda)
Lutung Merah atau Presbytis rubicunda adalah hewan langka di Kalimantan yang mempunyai ekor panjang, bulunya berwarna kemerahan, dan wajahnya berulas kebiruan.
Kelestarian hewan ini semakin terancam karena hilangnya habitat, pembalakan liar, dan lain sebagainya.
3. Tenggiling
Hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah karena perburuan liar adalah tenggiling. Hanya ada delapan spesies tenggiling di dunia, salah satunya ada di Kalimantan.
Dilansir dari National Geographic, puluhan ribu tenggiling diburu setiap tahunnya untuk diambil sisiknya dan dijadikan obat (sebagaimana yang dilakukan pada cula badak).
Selain untuk obat, tenggiling juga kerap dikonsumsi ataupun dijadikan pajangan karena entuk tubuhnya yang unik.
Perburuan liar secara besar-besaran membuat tenggiling masuk ke dalam daftar hewan snagat terancam punah dan dilindungi keberadaannya oleh undang-undang.
4. Monyet bekantan (Nasalis larvatus)
Hewan terancam punah di Kalimantan selanjutnya adalah monyet bekantan. Bekantan adalah primata yang sangat pandai berenang.
Hewan endemik Kalimantan ini memiliki hidung yang panjang dan besar, membuatnya sangat mudah dikenali.
Bekantan termasuk ke dalam hewan terancam punah arena penebangan hutan hujan tropis Borneo untuk pembukaan lahan perkebunan. Diperkirakan hanya tersisa sekitar tujuh ribu ekor bekantan saja di dunia.
5. Lutung dahi putih
Hewan langka di Pulau Kalimantan yang terancam punah akibat pembukaan lahan perkebunan dan perburuan liar adalah lutung dahi putih.
Lutung dahi putih atau surili berwajah putih memiliki nama latin Presbytis frontata.
Lutung dahi putih memiliki bulu berwarna coklat dengan dahi yang berwarna putih. Karena perburuan liar dan juga tergerusnya habitat akibat perluasan perkebunan dan industri.
6. Macan dahan sunda
Hewan langka di Kalimantan selanjutnya yang terancam punah adalah macan dahan sunda. Diperkirakan, hanya ada sekitar empat ribu ekor macan dahan yang tersisa di dunia
Dilansir dari Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute, macan dahan adalah salah satu spesies kucing paling purba. Mereka tidak bisa mengaum ataupun mendengkur seperti kucing pada umunya.
Memiliki bulu yang tebal dengan pola berbintik yang membuatnya sangat unik. Hal tersebut, membuat pemanjat ini banyak diburu untuk mendapatkan bulunya.
Pembukaan lahan perkebunan juga membuat habitat macan dahan tergerus sehingga berada pada posisi terancam punah.
7. Burung enggang kalimantan
Burung enggang (rangkong) atau Buceros rhinoceros borneoensis adalah spesies burung khas dari pulau Kalimantan, terutama Kalimantan Timur. Spesies yang sanggup hidup selama 35 tahun ini sebetulnya sudah lama masuk ke dalam daftar hewan dilindungi. Saat ini, populasinya mengalami sedikit peningkatan, tapi masih belum seperti yang diharapkan.
Laman Rangkong Indonesia mencatat bahwa enggang termasuk burung yang cukup besar dengan ukuran panjang tubuh mencapai 90 cm. Oh ya, bagi suku Dayak, burung enggang merupakan burung yang menjadi simbol kepemimpinan dan memiliki filosofi luhur.