Jenis Satwa Endemik Papua Yang Hampir Punah
Jenis Satwa Endemik Papua Yang Hampir Punah – Papua merupakan salah satu daerah penyumbang satwa. Yang unik juga beragam dan beberapa jenis hewan endemik khas indonesia yang hanya ada di papua ini. Mulai terancam kehidupannya di karenakan beberapa faktor baik karena alam maupun ulah manusia. Ada banyak jneis satwa khas papua yang hidup.
Salah satu wilayah penyumbang keragaman satwa adalah Papua. Sampai dengan 2019, LIPI mencatat sebanyak 241 spesies mamalia ditemukan di Papua. Selain itu, ada juga spesies baru, seperti Katak Pinokio atau Litoria pinocchio. Hewan tersebut merupakan endemik Papua. Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa jenis satwa endemik papua yang mulai terancam punah. hewanlangkah.
Labi-labi Moncong babi (pig-nosed turtle)
Kura-kura ini hidup di Papua bagian selatan. Termasuk di Papua Nugini, dan Australia bagian Utara. LIPI mengklasifikasikan hewan ini dengan status ‘endangered’ (EN), atau sedang menuju kepunahan. Di Papua, pada era 1990-an, total telur Labi-labi Moncong Babi berkisar antara 1,5 hingga 2 juta butir. Berdasarkan catatan lembaga konservasi internasional, International Union for Conservation of Nature (IUCN), populasi kura-kura ini turun hingga 57 persen dalam kurun waktu 1980-2010.
Bondol Arfak.
Seperti namanya, burung ini menghuni di Gunung Arfak, Papua Barat dan Semenanjung Vogelkop yang terletak di bagian barat Papua Barat. Status burung kicau ini adalah vulnerable (VU). Artinya, ada indikasi burung ini akan punah di alam liar. Secara global, populasi ini tidak lebih dari 10 ribu ekor. IUCN memperkirakan, Bondol Arfak berjumlah 2,5 ribu hingga 9,9 ribu ekor. Untuk spesies yang dewasa berkisar antara 1,5-1,7 ribu ekor. Aplikasi Pragmatic Play
Jenis Satwa Endemik Papua Yang Hampir Punah
Cendrawasih elok.
Salah satu spesies burung Cendrawasih yang akan punah adalah Cendrawasih Elok. Dibandingkan dengan Cendrawasih yang lainnya, burung ini didominasi oleh warna hitam dan kuning. Ciri khas dari hewan ini adalah gelambir besar yang berwarna kuning-oranye. Warna tersebut mirip di bagian pinggiran sayapnya.
Kuskus scham-scham (Waigeo Cuscus).
Hewan mamalia ini memiliki warna yang khas dibandingkan dengan kuskus lainnya. Di bagian tubuhnya terdapat bintik hitam dengan pola yang tidak jelas. Untuk pupil matanya memiliki celah vertikal dengan bola mata berwarna merah.
Baik jantan dan betina, berat badan kuskus ini mencapai 2,65 kilogram. Untuk panjangnya berkisar 497-560 milimeter (jantan) dan 472 milimeter (betina). Untuk panjang ekor kuskus jantan berkisar 492-555 milimeter dan yang betina 476 milimeter.
Dingiso.
Pada September 2016, petugas di Taman Nasional Lorentz, Nabire, melihat hewan endemik sekaligus langka, Dingiso. Dalam bahasa lokal, Dingiso artinya binatang sakral. Suku Moni percaya bahwa Dingiso merupakan leluhur mereka. Hewan ini ditemukan di ketinggian 3.200-3.400 mdpl di kawasan Lorentz. Ciri utamanya adalah panjang kepala berkisar antara 52-81 centimeter, panjang ekor 40-94 centimeter, dengan berat antara 6,5-14,5 kilogram.
Jenis Satwa Endemik Papua Yang Hampir Punah Baca Selengkapnya